Friday, August 26, 2016

KEBERSAMAAN DALAM KESEDERHANAAN "KELUARGA BESAR POLRI & NETIZEN"

Manusia terlahir dengan sempurna dan pasti membawa "Sifat Kodrat Manusia" dan pada hakikatnya sifat kodrat manusia terdiri atas :
  • Makhluk individu
                Adalah Manusia sebagai perseorangan memiliki sifat-sifat sendiri sebagai individu. Manusia sebagai individu adalah bersifat nyata, sebagai pribadi yang berupaya merealisasikan potensi pribadinya.

  • Makhluk Sosial
                Adalah Manusia selain sebagai individu perorangan, juga sebagai warga masyarakat (makhluk sosial). Manusia sebelum dilahirkan , pada waktu dilahirkan senantiasa hidup di dalam masyarakat (sebagai warga masyarakat). Ia tidak dapat merealisaikan potensinya hanya dengan dirinya sendiri. Manusia senantiasa membutuhkan manusia lainnya dalam masyarakat. Hal itu lebih jelas lagi bilamana dilihat pada kehidupan sehari-hari, seperti makan, minum memenuhi kebutuhan hidupnya, pengakuan, perlindungan terhadap hak dan kebutuhannya, senantiasa membutuhkan manusia lain dalam masyarakat.

Menurut C.H. Cooley bahwa individu dan masyarakat bukan dua realitas yang terpisahkan, melainkan dua sisi dari realitas yang satu, ibarat dua sisi dari sekeping mata uang (Cooley, 1985:107).
Jadi manusia sebagai warga masyarakat adalah sekaligus sebagai individu, perorangan.
C. Kedudukan Kodrat Manusia
              Pada hakikatnya kedudukan manusia adalah sebagai :
  • Makhluk Berdiri Sendiri
          Adalah Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan adalah otonom, mempunyai eksistensi sendiri memiliki pribadi sendiri.
  • Makhluk Tuhan
          Pada hakikatnya merupankan makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Jadi manusia adalah berasal dari Tuhan, diatas manusia masi terdapat Dzat yang Maha Esa dan Maha Kuasa. Jadi Tuhan adalah sebagai sebab pertama unsur-unsur hakikat manusia tersebut, masing-masing merupakan kedua-tunggalan (monodualis), yaitu susunan kodrat manusia yang tardiri atas dua unsure yang merupakan suatu kesatuan yaitu raga dan jiwa. Kodrat manusia terdiri atas dua unsure yaitu makhluk individu dan makhluk sosial, dan kedudukan kodrat manusia sebagai makhluk berdiri sendiri dan makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Keseluruhan unsure hakikat manusia pada hakikatnya mewujudkan suatu keutuhan (ketunggalan) jadi bersifat tunggal atau monopluaris (Notonagoro,1975:89).

Nah, dalam artikel saya ini akan menunjukkan bahwa kodrat kita sebagai makhluk sosial diterapkan dalam acara "PERTEMUAN DIVISI HUMAS POLRI DENGAN NETIZEN", jadi disini dalam penerapan makhluk sosial adalah tak memandang pangkat dan jabatan serta kita memiliki kedudukan yang sama dimata Tuhan Yang Maha Esa.














No comments: